Selasa, 28 Desember 2010

KISAH AYAM DAN LEMBU

Seorang kaya duduk termenung di dalam sebuah restoran.
Wajahnya serius seperti memikirkan sesuatu.
"Kenapa semua orang mengatakan aku kikir.
Padahal semua orang tahu jika aku sudah tiada lagi di dunia nanti,
aku akan memberikan semua harta kekayaanku pada Yayasan Kemanusiaan!

" kata orang kaya tersebut kepada seorang pelayan.
Pelayan terdiam sejenak dan kemudian berbicara,
"Akan saya ceritakan kepada tuan tentang kisah ayam dan lembu,"
Lalu dia pun bercerita. Pada zaman dahulu,
terdapat sekumpulan ayam dan lembu di sebuah ladang.
Lembu begitu popular dan disenangi, sedangkan sang ayam tidak sama sekali.

Ini mengherankan si ayam.
Ia merasa cemburu dengan si lembu. Ia berkata kepada sang lembu,
"Semua orang berkata begitu manis tentang dirimu dan mereka
menganggap kamu murah hati, kerana setiap hari kamu memberi mereka krim dan susu.
Tapi bagaimana dengan aku? Aku memberikan semua yang aku punya.
Aku memberikan manusia dagingku.

Aku turut memberikan mereka bulu-buluku.
Bahkan mereka memasak dan membuat sup dengan kakiku untuk kesehatan.
Tidak ada hewan yang berbakti sebegitu banyak seperti itu.
Kenapa aku masih tidak dihargai?" "Adakah tuan tahu apa jawapan sang lembu?,
"tanya si pelayan itu kepada orang kaya tersebut.
Orang kaya yang mendengar cerita itu dengan penuh perhatian hanya menggeleng kepala.
"Sang lembu berkata tenang, "Mungkin kerana aku memberikannya sewaktu aku masih hidup..."

Moral:

Berbuatlah kebajikan sementara kita masih hidup dan sehat.
Jangan menunggu ketika kita sudah meninggal dunia,
baru mengharapkan orang lain menghargai kita untuk suatu kebaikan yang kita lakukan.


(Anonymous)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar